Kita sudah memanjatkan doa dengan khusyu setiap hari ,
bekerja bating tulang setiap hari.. tapi ko hasilnya segitu-gitu saja malahan
cenderung masih kurang dan harus ngutang kesana kemari.
Sodaraku
sadarlah… seperti yang sudah kita bahas tadi di atas ,bahwa jodoh, maut dan juga rezeki, tentu itu semua tuhan sudah mengatur
semuanya dengan sangat rapih, kita sebagai hamba Allah
swt hanya menjalankan apa yang sudah di gariskan untuk hidup kita.
Suka dukanya manusia dalam mengarungi bahtera perjalanan hidup di
dunia tentu kita di tuntut selalu sabar, ikhlas dan tawakal atas semua cerita yang tuhan berikan kepada
kita.
Mencari rezeki yang halal, mudah dan berlimpah, mungkin
hanya segelintir orang yang bisa merasakannya….
Sisanya mengatakan, mencari rezeki yang harampun susah apa lagi yang
halal..!!
Memang betul mencari rezeki tidak semudah membalikan telapak tangan,
kita harus kerja
keras banting tulang.
Berangkat pagi bahkan pulang ketemu pagi lagi, semua itu di lakukan untuk mencari rezeki agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga
sehari-hari.
Rasa lelah dan letihnya seseorang dalam mencari rezeki tentu sangat di rasakan…. ketika ia sudah mati-matian
mencari rezeki bahkan sampai-sampai kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, tapi
hasil yang di dapat masih jauh dari kata mencukupi.
Tapi tetap kita sebagai hamba Allah swt yang taat dan beriman, kita di
wajibakan selalu bersyukur atas nikmat dan karunia yang tuhan berikan kepada
kita.
Karena rezeki bukanlah hanya soal uang saja, badan yang sehat itu
adalah rezeki, Suami/istri yang shaleh/a itu adalah rezeki, anak-anak yang
pintar dan sehat itu juga adalah rezeki.
“Jangan
sampai kita menjadi sosok jiwa yang kufur nikmat”
Namun di balik rasa sabar yang selalu kita tanamkan dalam hati, pasti kita sebagai manusia ada kalanya
merasa berada di titik terendah, merasa letih dengan keadaan.
Pasti kita sebagai manusia ingin bisa meraih apa yang di cita-citakan
…. Betul bukan?
Lalu
apa sih yang membuat rezeki masih
tertahan di tangan tuhan?
Rezeki itu datangnya dari Allah swt, dan Allah swt memegang penuh
kendali rezeki, dan kepada siapa-siapa saja rezeki itu akan di ( titipkan ).
Besar kecilnya rezeki yang di titipkan itu hak Allah swt
sepenuhnya.
Jadi kita sebagai manusia hanya berusaha dan berdoa untuk meyakinkan
Allah swt bahwa kita berhak mendapatkan rezeki yang halal , berlimpah dan berkah.
Lalu apa yang membuat rizky masih di tahan di tangan tuhan?
1.
Mungkin selama ini kita masih belum bisa menghargai atau mensyukuri nikmat rezeki yang
sudah tuhan berikan kepada kita
Ketika mendapat rezeki seringkali kita lupa bersyukur, dan tentu rasa
syukur rezeki itu tidak cukup hanya terucap secara lisan saja, tapi mensyukuri
nikmat rezeki harus dengan perbuatan nyata.
Contoh:ketika kita mendapat rezeki lalu kita
dengan sengaja menyisihkan rezeki tersebut, lalu kita Infaq dan sedekahkan
kepada masjid/mushola, kaum fakir dan orang-orang yang membutuhkan lainya
dengan penuh keikhlasan , tentu Allah swt sangat menyukai orang-orang seperti
itu, dan niscaya Allah swt akan melipat gandakan rezekinya di kemudian hari
tanpa iya duga-duga datangnya dari mana.
2.
Tidak amanah
Kita sebagai manusia tentu tidak menyukai ketika memiliki
teman/kerabat/ sodara yang tidak amanah, karena apa saja yang kita titipkan
kepadanya tidak pernah tersampaikan dengan baik.
Kita pun sebagai manusia tentu sangat menyukai ketika memiliki seorang
teman / kerabat/sodara yang amanah…Karena apa saja yang kita titipkan selalu ia
sampaikannya dengan baik.
Allah swt pun demikian, ketika ada seorang hambanya yang amanah ketika
di titipkan rezeki olehnya, lalu seorang hamba tersebut menyampaikan/memberikan
sebagian rezeki yang iya peroleh kepada orang-orang yang membutuhkan pasti
allah swt akan sangat gembira dan senang dengan hambanya tersebut.
Contoh
sederhana, namun masuk akal:
Si Udin dan si ujo, kedua sahabat ini pergi merantau dari
desa ke kota…
Setelah beberapa bulan kerja di kota si ujo memutuskan untuk pulang ke
kampung halaman, dan si udin pun di tlp dari kampung, bahwasanya orang tuanya
sangat membutuhkan uang untuk suatu keperluan.
Berhubung si ujo adalah teman sekampung dengannya, lalu si udin memberikan kepercayaan untuk
menitipkan uang agar di berikan kepada orang tuanya lewat si ujo.
Si udin berkata: Ujo ni saya mau minta tolong titip uang 1 juta, tolong berikan kepada
orang tua saya, Ini yang 200 ribu buat ongkos kamu ujo di jalan.
Si ujo menjawab : Iya din tenang saja uang nya pasti akan
saya sampaikan kepada orang tua kamu.
Lalu beberapa hari kemudian si udin mendapat kabar lagi dari orang tuanya,
orang tuanya menanyakan uang yang di titipkan si udin.
Karena uang tersebut sangat di butuhkan oleh kedua orang tuanya,
dengan perasaan jengkel si udin langsung menanyakan uang yang di titipkannya
kepada si ujo..
Lalu si ujo menjawab, bahwa uang 1 juta yang seharusnya di berikan
kepada orang tua si udin, ternyata di embat juga olehnya dengan berbagai macam
alasan..
Padahal si ujo jelas-jelas, dari si udin sudah mendapatkan upah untuk penitipan uang.
Setelah mengetahui hal tersebut tentu si udin sangat merasa kecewa dan sakit hati, teman yang dia percaya malah tega menghianatinya, memakan uang yang
seharusnya di berikan
kepada orang tuanya.
Setelah mengetahui hal tersebut, tentu si udin sangat kecewa dan
bahkan sulit untuk memberikan kepercayaan lagi sama si ujo.
Sama
halnya dengan tuhan kita Allah swt:
Ketika Allah swt menitipkan rezeki kepada kita tentu dengan harapan rezeki
tersebut di sampaikan pula oleh kita kepada kaum fakir miskin,anak yatim piatu,masjid,mushola
karena dari rezeki yang kita peroleh memang ada
haknya Allah swt yang harus kita sampaikan kepada yang membutuhkan.
Jangan sampai kita memiliki sipat yang tidak amanah, baru di kasih rezeki
segitu saja kita sudah melupakan kepercayaan yang tuhan berikan kepada kita.
Kalau sudah demikian bagaimana mungkin Allah swt menaruh kepercayaan yang lebih
untuk menitipkan rezeki kepada kita.
Jadilah orang yang amanah dan di percaya oleh tuhan dalam urusan rezeki, InsyaAllah tuhan akan senang dan
menambah kepercayaan serta rezeki kita.
Jadi sekecil apapun nikmat rezeki yang di peroleh sudah sepatutnya manusia selalu bersyukur atas rezeki yang ia dapatkan..
Karena
dari rezeki
sekecil apapun yang kita peroleh tanpa kita
sadari tuhan sedang menguji dan mencoba memberikan kepercayaan kepada manusia
tersebut.
Bila mana rezeki yang kecil
tersebut di sampai kan kepada orang-orang yang membutuhkan, InsyaAllah tuhan
akan menambahkan lagi rezekinya.
“
Jadi bila ingin tuhan memberikan rezeki yang
berlimpah kepada kita berusahalah
agar tuhan bisa percaya dulu kepada kita”
Berinfaq dan sedekahlah kepada orang-orang yang sedang membutuhkan
dengan ikhlas tanpa pamrih, jangan takut jatuh miskin bila kita mensedekahkan
harta yang kita miliki.
Karena pemilik rezeki yaitu
Allah swt tentu sangat menyukai kepada seorang hambanya yang selalu menyisihkan
hartanya untuk di sedekahkan kepada kaum fakir miskin.
Dan insyaAllah, Allah swt akan mengganti dan menambahkan berlipat-lipat
atas apa yang sudah kita sedekahkan.
Dengan nikmat rezeki harta, sehat serta berjuta kebahagiaan yang Allah
swt akan berikan sebagai pengganti sedekah kita.
Subhanallah maha
luas rezeki Allah swt, maka dari itu buang jauh-jauh rasa malas dan kikir kita
dalam bersedekah dan infaq di jalan allah.
Perbaiki dan
sempurnakan shalat lima waktunya jangan ada bolong-bolong, usahakan selalu
shalat berjama,ah di masjid/mushola.
Bangun tengah
malam ambil wudu lalu dirikan shalat tahajjud, dan sebelum memulai aktivitas
usahakan shalat duha terlebih dahulu.
Lakukan semua itu
secara rutin dan ikhlas, dengan demikian bagaimana mungkin allah swt akan
menahan-nahan rezeki orang yang shaleh…
Allah swt pasti
akan merasa malu bila tidak mengabulkan hajat/doa seorang yang taat beribadah
seperti itu.
Ringankanlah
tangan kita.. punya harta bantu sodara-sodara kita yang sedang kesulitan dengan
harta, tidak punya harta bantu orang-orang yang sedang memerlukan dengan tenaga/fikiran
kita semampunya.
InsyaAllah hidup
kita akan berkah dan atas ijin Allah swt dalam waktu dekat semua cita-cita kita
akan segera terwujud amin amin yarabal alamin.
No comments:
Post a Comment